Franchise Lawson adalah jaringan ritel ternama asal Jepang yang kini telah hadir di Indonesia.
Waralaba konbini asal Negeri Sakura ini memberikan peluang menarik bagi siapa pun yang ingin terjun ke bisnis ritel modern.
Dalam pembahasan ini, kita akan mengulas Lawson secara lengkap, mulai dari sejarah pendiriannya hingga potensi keuntungan bagi para mitra bisnis.
Lawson dikenal sebagai salah satu minimarket 24 jam terbesar di Jepang.
Jaringannya menjadi yang terluas setelah 7-Eleven, dengan total 11.174 gerai di Jepang per Maret 2013.
Kesuksesan di pasar domestik tersebut mendorong ekspansi ke berbagai negara, termasuk Indonesia.
Info Penting:
Lawson merupakan jaringan waralaba convenience store ternama di Jepang. Brand ini berawal dari ide J.J. Lawson, seorang pengusaha asal Ohio, Amerika Serikat, yang mendirikan toko pada tahun 1939.
Pada mulanya, Lawson hanyalah sebuah toko kecil yang menjual susu segar. Namun, bisnis tersebut berkembang pesat hingga membuka sejumlah cabang di wilayah Ohio.
Di tahap awal, Lawson fokus menyediakan susu dan kebutuhan harian masyarakat. Seiring popularitasnya meningkat, jaringan toko mereka mulai merambah berbagai kota di Amerika Serikat. Pada 1985, Lawson diakuisisi oleh Dairy Mart, meski kemudian menghadapi sejumlah kendala hukum.
Ekspansi internasional dimulai pada 1975, ketika Lawson membuka gerai pertama di Jepang. Kehadiran mereka langsung mendapat sambutan positif dan berkembang pesat, menjadikan Lawson sebagai jaringan convenience store terbesar kedua di negara tersebut. Hingga tahun 2013, jumlah gerai di Jepang telah melampaui 11.000 unit.
Pada 2011, Lawson—jaringan minimarket populer asal Jepang—menjalin kemitraan dengan PT Midi Utama Indonesia Tbk (Alfa Group). Kolaborasi ini bertujuan menghadirkan gerai Lawson di pasar Indonesia. Gerai perdana dibuka pada Juli 2011 di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Lawson Indonesia memiliki konsep berbeda dari Alfamart. Mereka menghadirkan beragam produk khas Jepang seperti onigiri, bento, serta camilan unik lainnya. Hingga Maret 2024, jumlah gerai Lawson di Indonesia telah mencapai sekitar 693 unit.
Gerai pertama di Kemang menjadi titik awal ekspansi Lawson di Indonesia. Sejak saat itu, jaringan toko mereka terus berkembang ke berbagai daerah.
Kehadiran Lawson Indonesia berhasil mencuri perhatian konsumen berkat konsep toko yang khas dan produk autentik dari Jepang. Dengan inovasi tersebut, Lawson memberikan pilihan baru bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Lawson, yang sudah populer di Jepang, menghadirkan konsep berbeda saat masuk ke pasar Indonesia. Mereka menawarkan berbagai hidangan khas Jepang seperti oden, onigiri, dan bento.
Selain itu, Lawson menyediakan area tempat duduk sehingga pengunjung dapat menikmati makanan dan minuman siap saji langsung di lokasi. Konsep ini membuat pengalaman berbelanja di Lawson terasa berbeda dibanding minimarket lainnya, karena pelanggan bisa bersantai sambil menikmati suasana yang nyaman.
Tujuan Lawson bukan hanya menjadi gerai ritel, tetapi juga menghadirkan pengalaman yang membawa nuansa Jepang bagi konsumennya. Mereka terus menghadirkan inovasi produk yang disukai pasar lokal, sebagai bentuk komitmen untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. Produk yang ditawarkan menggabungkan kelezatan khas Jepang dengan kepraktisan makanan siap saji.
Sejak 2022, Lawson Indonesia telah memiliki lebih dari 50 gerai. Pada 2023, mereka menargetkan pembukaan 100 gerai baru. Strategi ekspansi ini banyak difokuskan di luar pulau Jawa, mengingat tingginya minat masyarakat Indonesia terhadap produk Jepang.
Dalam tiga tahun terakhir, Lawson berhasil menambah rata-rata 246 gerai baru setiap tahun. Mereka menargetkan untuk mencapai lebih dari 500 gerai di seluruh Indonesia, menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Fokus pengembangan di luar Jawa bertujuan menjangkau pasar yang lebih luas dan memperkenalkan cita rasa Jepang ke berbagai daerah.
Dengan strategi ekspansi yang agresif dan fokus pasar yang jelas, Lawson berambisi memperkuat posisinya di industri ritel minimarket Indonesia.
Kehadiran Lawson di Indonesia membuka peluang bisnis yang menjanjikan, khususnya bagi para pengusaha yang ingin terjun ke industri ritel modern.
Sebagai jaringan minimarket waralaba, Lawson menawarkan konsep khas dengan menghadirkan produk-produk autentik Jepang. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen yang mengikuti tren belanja modern.
Di Indonesia, kepemilikan bisnis minimarket umumnya berada di tangan UMKM atau koperasi lokal. Meski demikian, Lawson menghadirkan peluang yang dapat diakses oleh investor, termasuk melalui skema franchise.
Keunggulan Lawson terletak pada konsep toko yang unik, ragam produk khas Jepang, serta dukungan penuh dalam hal sistem dan manajemen dari pihak pemilik waralaba. Kombinasi ini menjadikan Lawson pilihan menarik bagi pelaku usaha yang ingin memanfaatkan potensi pasar ritel di Tanah Air.
Pertumbuhan franchise Lawson di Indonesia diproyeksikan terus meningkat pesat. Bagi pengusaha yang ingin mengembangkan usaha di sektor minimarket, Lawson dapat menjadi opsi bisnis yang potensial dan menguntungkan.
Meski belum ada pengumuman resmi terkait biaya kemitraan, sejumlah sumber memperkirakan modal yang dibutuhkan berada di kisaran Rp300–500 juta jika skema franchise dibuka di masa mendatang.
Ekspansi Lawson di Indonesia dikelola secara selektif oleh PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI), dengan fokus menempatkan gerai di lokasi strategis seperti kawasan perkantoran dan fasilitas umum. Strategi ini memastikan setiap gerai berada di titik yang memiliki potensi tinggi.
Untuk gerai di luar Jepang, Lawson menerapkan kriteria khusus yang mencakup efisiensi energi, pengelolaan limbah, serta sistem distribusi yang terkontrol. Hal ini dilakukan guna menjaga kualitas layanan dan konsistensi konsep toko.
Pemilihan lokasi menjadi faktor penting bagi keberhasilan franchise Lawson. Target utamanya adalah area dengan aktivitas tinggi, seperti perkantoran, kampus, stasiun, dan pusat perbelanjaan.
Lawson tetap menerapkan proses seleksi yang ketat dalam penentuan mitra maupun lokasi. Langkah ini bertujuan memastikan setiap gerai dapat menghadirkan standar layanan yang sama di seluruh Indonesia.
Dengan biaya yang kompetitif serta dukungan penuh dari Lawson Jepang, peluang bisnis franchise ini dipandang memiliki prospek cerah di masa depan.
PT Midi Utama Indonesia Tbk telah menjalin kerja sama resmi dengan Lawson untuk mengembangkan jaringan gerai di Indonesia. Selain itu, Lawson Internasional membuka peluang bagi pengusaha di luar Jepang untuk menjadi pemegang lisensi Master Franchise.
Untuk memperoleh hak Master Franchise, calon mitra harus melalui beberapa tahapan penting, antara lain:
Lawson Internasional menerapkan proses seleksi yang ketat dan tidak semua pengajuan akan disetujui. Evaluasi dilakukan untuk memastikan bahwa kemitraan yang terjalin bersifat strategis dan selaras dengan standar merek Lawson.
Bergabung sebagai mitra franchise Lawson menawarkan beragam keuntungan yang mampu mendukung kesuksesan bisnis. Setiap pemilik gerai memperoleh berbagai fasilitas, tunjangan, dan layanan yang dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan mitra.
Lawson memberikan sejumlah manfaat eksklusif, di antaranya:
Rangkaian fasilitas ini membuat kemitraan bersama Lawson semakin menarik, karena tidak hanya fokus pada profit bisnis, tetapi juga kenyamanan dan keamanan mitra. Dengan dukungan tersebut, operasional minimarket dapat berjalan lebih lancar dan berpotensi menghasilkan keuntungan lebih besar.
Salah satu hambatan utama untuk membuka franchise Lawson di Indonesia adalah persyaratan ketat yang diterapkan perusahaan. Hingga kini, Lawson belum membuka peluang kemitraan secara luas bagi pengusaha lokal.
PT Midi Utama Indonesia Tbk, sebagai pemegang lisensi resmi Lawson di Indonesia, menjalankan strategi ekspansi yang sangat selektif dalam mengembangkan jaringan gerai.
Menurut Ketua Komite Tetap Franchise dan Perizinan Kadin Indonesia, Amir Karamoy, aturan terkait bisnis franchise saat ini masih dibahas. Ia mengusulkan agar gerai seperti 7-Eleven dan Lawson dapat dikategorikan sebagai dual franchising, yaitu model yang memungkinkan dua hingga tiga merek franchise beroperasi di satu lokasi.
Di sisi lain, pengawasan pemerintah daerah terhadap pemberian izin restoran dinilai belum maksimal. Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan, menegaskan bahwa 7-Eleven dan Lawson secara resmi hanya memiliki izin usaha restoran. Namun, praktik di lapangan cenderung menyerupai aktivitas ritel atau minimarket.
Meski demikian, prospek bisnis franchise minimarket di Indonesia tetap terbuka lebar. Saat ini, jumlah gerai dari berbagai merek seperti Alfamart, Indomaret, Circle K, dan Lawson telah melampaui 10.000 unit, menandakan potensi besar di sektor ritel dan layanan.
Meski perkembangan e-commerce terus melaju pesat, bisnis minimarket tetap memiliki prospek cerah di Indonesia. Salah satu alasannya adalah kebiasaan masyarakat yang lebih nyaman melihat dan memilih produk secara langsung sebelum memutuskan untuk membeli.
Peluang usaha minimarket seperti Lawson menjadi pilihan menarik bagi pengusaha yang ingin terjun ke industri ritel modern. Ada beberapa faktor yang membuat sektor ini masih terbuka lebar di Indonesia, antara lain:
Meski begitu, ritel modern juga menghadapi tantangan, mulai dari kebutuhan jaringan distribusi yang luas hingga tuntutan inovasi berkelanjutan. Namun, bagi pengusaha yang kreatif dan adaptif, peluang bisnis minimarket di Indonesia tetap sangat menjanjikan dan berpotensi menghasilkan keuntungan besar.
Franchise Lawson menghadirkan peluang usaha yang menjanjikan di Indonesia. Keunikan konsep dan ragam produk khas Jepang menjadi daya tarik utama, ditambah dengan dukungan manajemen yang solid.
Walau kesempatan franchise belum dibuka secara luas, keberadaan gerai Lawson di bawah PT Midi Utama Indonesia Tbk menunjukkan besarnya potensi pasar. Hal ini membuktikan bahwa bisnis minimarket di Indonesia memiliki prospek cerah.
Industri ritel dan franchise di Tanah Air terus berkembang, memberikan peluang bagi pengusaha untuk memanfaatkan kekuatan merek yang sudah dikenal. Skema franchise menjadi opsi menarik karena memungkinkan memulai usaha lebih cepat, mendapat dukungan pemasaran, serta kemudahan dalam pengelolaan keuangan.
Namun, kesuksesan dalam bisnis franchise, termasuk Lawson, memerlukan pemahaman mendalam tentang konsep dan sistem kemitraan yang dijalankan. Dengan pemahaman yang tepat, pengusaha dapat menentukan peluang yang sesuai dan memaksimalkan potensi bisnis di sektor ritel modern.
Leave a Reply